Senin, 01 Desember 2014

Lesung Nawo Rana di Desa Raanan Baru


Dalam kehidupan Minahasa yang mengedepankan Filosofi "Sitou Timou Tumou Tou" yang berarti Torang Samua Basudara terlihat dari prilaku dimana walaupun berbeda suku Namun karena telah dipersatukan dalam ikatan perkawinan maka rasa saling memiliki serta memelihara dan mearawat juga melestarikan Budaya dan peninggalan dari leluhur harus nampak dan diterapkan.

Salah satu contoh dimana Anak suku Tonsawang yang kawin dengan Anak Suku Tountemboan bersama-sama membersihkan lesung milik nawo Rana yang berada di Wanua Raanan Baru Kec. Motoling Barat Kab. Minsel.
 
Anak Suku Tonsawang & Tountemboan
Lesung Nawo / Dotu Rana


Keberadaan Lesung dari Nawo Rana tersebut berada di Wanua Raanan Baru Tepatnya di Kebun Sawah Woyong Boong, sebelumnya tempat ini sudah tidak terawat lagi (Tidak terurus) nampak seperti foto dibawah ini dimana sekeliling dari Lesung telah ditumbuhi banyak rumput serta Lesung tersebut ditutupi dengan atap seng :

Keadaan Lesung Sebelum dibersihkan

Ini merupakan pelajaran buat kita, terutama bagi anak Minahasa yang di wilayah tempat tinggal terdapat Situs Budaya peninggalan dari para leluhur, marilah dijaga, dirawat dan lestarikan " karena kalau bukan kita siapa lagi yang akan melakukannya ??? apakah harus menunggu orang dari luar ???

Nawo Rana adalah cikal bakal dari Wanua Raanan. RANA dalam bahasa Tua Minahasa berarti Padi, dan dari cerita rakyat yang berada di Wanua Raanan Baru menceritakan bahwa " Wanua Raanan yang berasal dari Pokok Kata Raan yang artinya padi yang sudah lama disimpan, yang dipanen pada beberapa masa panen yang lalu belum habis terpakai. Hal ini merupakan gambaran tentang kelimpahan pangan yang dinikmati orang orang raanan di masa itu".

Keadaan Lesung Dotu Rana setelah dibersihkan :

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More